Sabtu, 26 Desember 2015
Sakit yang ia sayatkan dihatiku masih belum terobati, kenyataan yang mencambuk nadi cintaku. Bilur-bilur kepedihan yang ia persembahkan seorang, aku yang pernah hadir dihatinya.
Ku raih hp ku yang kuletakkan diatas meja samping ranjangku, kutekan nomer hp nya tapi sudah tidak aktif. Isak tangisku memecahkan kesunyian malam itu.
Tak dapat banyak ku berkata, minuman yang beralkohol kutuangkan kedalam gelas kemudian kutelan tanpa berfikir panjang. Mungkin ini yang bisa membuatku merasa lebih tenang, walau untuk sesaat..
Ada sebuah tanya dihatiku yang membuat aku menangis.
Masih dalam sebuah lamunan tentang seorang wanita yang sedang menghimpuni kebahagiaan.
Aku hanya sekedar tersuik oleh tangis yang akan mereda dalam sesaat yang pasti tidak akan berkepanjangan.
Masih kubiarkan jendela kamarku terbuka sampai jam 01.00 malam, aku tak jua bertanya pada dirinya tentang apa yang ku fikirkan karena aku ingin tenang sebelumnya.
Lalu kuminum lagi air yang beralkohol itu tanpa sadar aku telah menghabiskan satu botol minuman itu.
Selesai meminumnya, mataku berkaca-kaca, fikiranku pun jadi tak karuan, semuanya nampak berkunang-kunang.. Sekarang kepalaku pusing, suhu badanku pun terasa panas.
Rasanya aku ingin marah...
Tapi marah pada siapa??
Aku ingin membuktikan yang terbaik untuk diriku..
Agar aku tak terluka lagi dan tidak disakiti seperti ini..
seperti malam ini...!!!
Sahabat
Sahabat...
Ajal yang memisahkan kita antara nyata dan maya
Raga kita terpisah begitu jauh
Dan tak dapat tertembus
Terbayang ku sejenak akan kenangan manis
Kenangan indah saat kita tertawa dan menangis bersama
Terakhir ku melihatmu...
Terbaring kaku sudah tergeletak tak bernyawa
Dan putih pucat pasi
Dibungkus kain putih polos
Yang membuat kami menitikkan air mata perpisahan
Tak terfikir olehku...
Begitu cepat kau pergi tinggalkan kami
Dengan berjuta kenangan manis bersamamu...
Sahabat....
Sahabat...
Ajal yang memisahkan kita antara nyata dan maya
Raga kita terpisah begitu jauh
Dan tak dapat tertembus
Terbayang ku sejenak akan kenangan manis
Kenangan indah saat kita tertawa dan menangis bersama
Terakhir ku melihatmu...
Terbaring kaku sudah tergeletak tak bernyawa
Dan putih pucat pasi
Dibungkus kain putih polos
Yang membuat kami menitikkan air mata perpisahan
Tak terfikir olehku...
Begitu cepat kau pergi tinggalkan kami
Dengan berjuta kenangan manis bersamamu...
Sahabat....
Aku adalah Cinta
Biduk dilangit masih kering tertawa
Melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
Menari kata dalam balutan pisi
Membingkaikan rasa dalam bait
Aku adalah cinta...
Aku bercinta dengan kata dan merangkai menjadi satu kenangan indah
Dekapan kalimat panjang
Membuai mesra diriku
Ku temukan ada detak lemah setia
Yang masih membisu merantai waktu
Disinilah aku... kutemukan cinta
Aku adalah cinta...
Biduk dilangit masih kering tertawa
Melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
Menari kata dalam balutan pisi
Membingkaikan rasa dalam bait
Aku adalah cinta...
Aku bercinta dengan kata dan merangkai menjadi satu kenangan indah
Dekapan kalimat panjang
Membuai mesra diriku
Ku temukan ada detak lemah setia
Yang masih membisu merantai waktu
Disinilah aku... kutemukan cinta
Aku adalah cinta...
Langganan:
Postingan (Atom)