Minggu, 27 November 2016

Isyarat Hati


Isyarat Hati
Oleh : Falvita Loven Dea

Satu kata....
Yang mampu hilangkan setengah jalanku..
Mencambuk luka hati yang pedih
Sangat sulit untuk tersenyum kembali
Bagaikan dinding putih kosong...
Kini telah dilukis dengan noda-noda
Mungkin langit ikut tertawa, melihat raga kehilangan jiwa
Mungkin sukma ikut bertanya,  setiap kata mencambuk jiwa

Sekarang....
Aku tak peduli..
Amarahku tak memandang ketakutan nyali
Setelah semuanya terjadi dan kali ini tak akan lagi
Biarkan langit menurunkan hujan, menghapus luka dan kecewa
Cerita ini akan berganti dan mentari akan bersinar lagi
Semoga lebih terang dari hari ini…

pengorbanan suram


Pengorbanan Suram
Oleh : Falvita Loven Dea

Pada senja yang menapak kemarin
Kutukan yang mungkin akan terjadi
Pada diri berdosa… mungkin sudah salah jalan
Suram tertancap pada takdir ini
Benarkah aku sudah tak layak lagi

Sekarang..
Di saat malam mulai merangkak pelan
Masih ada bekas dosa kemarin
Dengan seonggok logika merajalela
Berharap pergi secepatnya
Seperti cinta menggores hati
Seraya menaruh benci bila ditinggal pergi
Inikah pengorbanan??

Sabtu, 26 November 2016

Ayah...
apa kabar Ayah..? ini sudah malam keberapa aku disini tanpa ayah..?
selalu saja desiran angin menyampaikan rindu tentang keakraban kita..
Ayah..
sekarang aku makin dewasa yah, kubiarkan semua hujatan pedih tentang cinta
kurelakan cambuk luka menikam jiwa...
aku hanya ingin bercerita tentang lelaki setia..
Ayah...
izinkan aku menulis puisi, berikan aku pena dan kertas yah..
akan kutuliskan segala keluh kesahku tentang cinta yang selalu hadirkan luka...
dan tentang cinta yang menjadikanku putri bermahkota...
Ayah... hanya engkau lelaki setia, maafkan aku pernah berdusta..