Sabtu, 03 Desember 2016

poem


Emosi dilaruti Puisi

Oleh : Falvita Loven Dea

Aku.. 
Adalah jiwa muda yang pernah lalai
Menghabiskan setiap detik waktuku bercinta dengan khayal..
Membiarkan emosi dilaruti puisi
Aku memandang sendu jiwa-jiwa  yang sok suci..
Suram terikat dalam takdir ini..
Aku seorang pemberonta pada makhluk bermuka dua
Menyumpah pada setiap kemunafikan yang ada
Sampai seseorang memandangi hidupku, menyentuh relung hati yang sepi
Dalam duniaku sudah tak ada lagi tepi
Bagiku semua mati! untuk apa dia disini??
Memberiku motivasi dengan beberapa kunci?
Atau membujuk merayuku dengan secangkir kopi?
Agar hidupku lebih tiada berarti…
Sungguh, bukan ini yang aku mau,
Sejatinya aku hanya ingin mengadu..
Tentang hidupku yang kian mencandu
Membuat darahku makin membeku…
Tuhan..
Berikan aku pintu, berikan pintu beserta kunci untukku..
Tak akan ku buat ruangan itu berdebu  dengan segala dosa-dosaku ..
Aku akan mengganti bajuku
Aku mulai belajar membersihkan tubuh
Aku terus berpacu demi waktu..
Hingga kelak, aku akan merasakan rindu
Walau bahkan aku tak pernah tau seperti apa itu rindu..
Sendiriku terus memilu….
Tuhan.. Ampuni khilafku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar